Wednesday, January 17, 2018

INFO BUKU BARU: ETIKA JAWA

Penulis: Sri Wintala Achmad
Judul: ETIKA JAWA [Pedoman Luhur dan Prinsip Hidup Orang Jawa]
PenerbitAraska Publisher

Merunut pendapat Frans Magnis Suseno bahwa etika Jawa merupakan panduan hidup yang berlandaskan moral, hati nurani, dan olah rasa. Dengan demikian, etika seseorang yang dicerminkan melalui sikap dan bahasa tubuh tidak dapat dilepaskan dengan ketiga unsur tersebut. Karenanya karakter seseorang sangat dipengaruhi seberapa jauh etika yang diterapkan melalui tindakan-tindakan konkrit dalam kehidupan kesehariannya.
Di dalam lingkup masyarakat Jawa yang lebih memperhatikan spiritual ketimbang material, etika Jawa mendapatkan tempat utama. Sebab itu, sumber-sumber yang dijadikan sebagai media untuk pembelajaran etika Jawa terhadap anak-anak selalu digunakan oleh para orang tua. Tentu saja, pembelajaran mengenai etika Jawa tersebut dilakukan oleh para orang tua sejak anak-anak masih berusia dini.
Berbagai sumber yang lazim digunakan oleh para orang tua di dalam memberikan pembelajaran etika Jawa, meliputi: dongeng; lelagon; tembang; simbol-simbol yang melekat pada benda-benda pusaka, bahasa-aksara-angka, sesaji, kuliner, arsitektur, busana adat; seni tradisi; upacara tradisi; aliran kepercayaan; dan slogan-slogan. Di mana semua sumber tersebut akan dibahas tuntas di dalam buku ini.
Karena pentingnya pembelajaran etika jawa kepada generasi Jawa, terutama anak-anak, buku ini sangat penting menjadi pegangan bagi para orang tua. Selanjutnya, buku ini pula dapat dijadikan pedoman bagi para orang tua di dalam memberikan pembelajaran etika Jawa kepada anaki-anak mereka. Selamat membaca dan mengambil sari patinya.  

Saturday, January 13, 2018

BABAD GIYANTI: PALIHAN NAGARI & PERJANJIAN SALATIGA

Penulis: Sri Wintala Achmad
Kategori: Sejarah
Judu : BABAD GIYANTI: PALIHAN NAGARI & PERJANJIAN SALATIGA
PenerbitAraska Publisher



Timbulnya Perang Suksesi Jawa III dikarenakan benturan kepentingan kekuasaan antar trah Sunan Amangkurat IV, yakni: Sunan Pakubuwana II, Sunan Pakubuwana III, Pangeran Mangkubumi, dan Pangeran Mangkunagara yang mendapatkan intervensi politis dari pihak Kumpeni. Namun perang yang bukan sekadar melibatkan antar trah Sunan Amangkurat IV, melainkan pula Kumpeni dan para adipati mancanegara tersebut dapat diredam sesudah terwujudnya Perjanjian Giyanti yang berujung Palihan Nagari serta Perjanjian Salatiga.
Agar dapat menguak tentang Perang Suksesi Jawa III, Perjanjian Giyanti (Palihan Nagari), dan Perjanjian Salatiga secara valid harus berdasarkan fakta sejarah. Salah satu fakta sejarah yang dapat digunakan sebagai pisau bedah untuk memahami ketiga hal di muka adalah Babad Giyanti. Karenanya, bahasan di dalam buku ini dilengkapi dengan pengisahan dan penelaahan Babad Giyanti yang merupakan karya sastra masterpiece pujangga Raden Ngabehi Yasadipura.
Selain menguak tentang Perang Suksesi Jawa III, Perjanjian Giyanti (Palihan Nagari), dan Perjanjian Salatiga; buku ini pula menilik tentang sejarah Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, dan Praja Mangkunegaran pasca kedua perjanjian tersebut. Dengan demikian diharapkan, Anda akan memperoleh pengetahuan secara lengkap mengenai sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa pasca Kasunanan Kartasura yang tidak dikisahkan di dalam Babad Tanah Jawa.


KISAH HORROR KETEMU GENDERUWO

Jenis Buku: Cerita Horor
Penulis: Sri Wintala Achmad
Judul : KISAH HORROR KETEMU GENDERUWO
Penerbit: Araska Publisher


Menurut mitos Jawa, Gendruwo digolongkan sebagai makhluk halus berkelamin laki-laki yang merupakan arwah orang mati namun kematiannya tidak sempurna. Sebab itu, orang yang mati karena bunuh diri, mengalami kecelakaan, atau penguburan tidak sempurna diyakini oleh sebagian masyarakat Jawa akan menjadi Gendruwo. Hantu yang tinggal di  batu, bangunan tua, pohon besar, atau sudut-sudut lembap sepi dan gelap
Cerita mengenai Gendruwo yang dikenal pula dengan nama Genderuwa atau Gandaruwa masih dikisahkan oleh masyarakat Jawa hingga kini. Pengisahan tersebut bisa bersumber dari cerita orang lain atau dari pengalaman pribadinya saat bertemu dengan makhluk tinggi besar, berkulit hitam, berambut gimbal, bertaring sebesar pisang ambon, dan bermata merah menyala itu.
Karena tetap aktual dan menarik, kisah hantu yang bersumber cerita lisan dari beberapa orang Jawa yang berkaitan Gendruwo dikisahkan ulang secara memikat dalam buku ini. Hal ini dimaksudkan agar cerita seputar Gendruwo tidak hanya diketahui oleh segelintir orang dari lingkup terbatas, melainkan banyak orang dalam lingkup luas.
Tentu saja, pengisahan yang berkaitan dengan Gendruwo ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti. Akan tetapi, pengisahan tersebut lebih ditujukan sebagai bentuk penyadaran agar manusia selalu dekat dengan Tuhan di saat menghadapi cobaan berat. Sehingga, manusia tidak mudah menyelesaikan cobaan berat itu dengan cara naif, seperti bunuh diri. Suatu pengakhiran hidup yang tidak sempurna.
Mengingat kandungan pesan moralnya cukup tinggi, buku dengan muatan 13 cerita hantu Gendruwo serta 8 cerita hantu lainnya yang tidak kalah seramnya, layak Anda miliki dan Anda baca. Selamat membaca!


MENULIS KREATIF ITU GAMPANG

Penulis: Sri Wintala Achmad
Judul: MENULIS KREATIF ITU GAMPANG
Penerbit: Araska Publisher


Dengan menulis karya sastra, seorang penulis bukan sekadar dapat mengekspresikan gagasan kreatifnya, namun pula dapat memeroleh penghasilan cukup. Sebab itu, banyak penulis saling berkompetisi untuk dapat melahirkan karya-karya berstandar kualitatif hingga diminati media massa dan penerbit.
Agar dapat menulis karya sastra, calon penulis perlu menanamkan image bahwa menulis karya sastra itu gampang dan bersedia belajar terus-menerus. Tanpa melakukan usaha itu, calon penulis tidak akan menjadi penulis profesional sungguhpun memiliki bakat. Mengingat bakat seperti pisau yang kalau tidak diasah setiap hari akan tumpul.
Apakah Anda salah satu dari sekian banyak orang yang ingin menjadi penulis sastra dan siap berkompetisi dengan penulis andal lainnya? Kalau “ya”, membaca buku panduan menulis karya sastra ini tidak salah. Sebab dengan membaca buku ini, Anda akan mendapatkan panduan menulis beberapa genren sastra: puisi, cerpen, novel, esai sastra, apresiasi (kritik) sastra, naskah lakon, dan skenario. Selain itu, Anda akan mendapatkan tips agar karya-karya Anda dapat dimuat di media massa dan penerbit Indonesia.
Kelebihan lain buku ini memberikan pedoman menulis karya sastra kepada Anda dengan metode sederhana, mudah dipahami, dan dapat diterapkan. Buku ini pula memberikan kiat jitu kepada Anda untuk menjadi penulis andal dan sukses yang selalu berusaha menulis setiap hari serta terus meningkatkan kualitas karya. Percayalah! Pembelajaran kepenulisan sastra yang disertai kedua usaha itu niscaya mewujudkan cita-cita Anda sebagai penulis yang diperhitungkan akan menjadi kenyataan.


Friday, January 12, 2018

SEJARAH PERANG KERAJAAN-KERAJAAN DI NUSANTARA

Penulis: Sri Wintala Achmad
Judul Buku:  SEJARAH PERANG KERAJAAN-KERAJAAN DI NUSANTARA
Penerbit: Araska

Barangkali tidak pernah terpikirkan, bahwa jauh sebelum negera Republik Indonesia merdeka, terdapat ribuan kerajaan baik besar maupun kecil yang tersebar pada berbagai titik di bumi Nusantara. Kerajaan-kerajaan yang tidak hanya berada di tanah Jawa dan Sunda, melainkan pula bertebaran di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dsb.

Sejarah kerajaan-kerajaan di Nusantara mulai terlacak jejaknya semenjak abad ke-2 M. Kerajaan yang berdiri pada masa itu adalah Salakanagara. Suatu kerajaan yang didirikan oleh Dewawarman I di Teluk Lada (Pandeglang). Selain Salakanagara, terdapat kerajaan-kerajaan yang berdiri sejak abad ke-4, antara lain: Tarumanagara, Kutai Martapura, Sriwijaya, Sunda-Galuh, Medang, Siak Sri Inderapura, Samudra Pasai, dsb. Namun kerajaan-kerajaan itu sekarang tinggallah nama, seusai mengalami keruntuhan akibat bencana alam, kudeta, atau kalah dalam peperangan.

Mengetahui sejarah perang kerajaan-kerajaan di Nusantara yang tidak dimaksudkan untuk menyingkap aib melainkan untuk meningkatkan pengetahuan di bidang sejarah sungguh menarik. Karena sebagai pembaca yang kritis, kita akan mampu mengaplikasikan pengetahuan itu ke dalam kehidupan keseharian. Pengetahuan yang akan mengajarkan pada kita untuk selalu bertindak cerdas agar tidak mudah terjerembab ke dalam lubang kehancuran.


Hanya membaca buku yang diungkapkan secara runtut dan renyah-berisi ini, ktia akan menjadi orang pertama yang niscaya mengetahui sejarah perang kerajaan-kerajaan di Nusantara secara lengkap. Sejarah yang akan membawa Anda untuk sejenak melakukan permenungan masa silam, sebelum menapaki masa depan dengan langkah-langkah cerdas penuh dengan harapan. 

SOEDIRMAN [Riwayat Hidup, Perjuangan, dan Kisah Cinta Sang Jenderal]

Judul: SOEDIRMAN (Riwayat Hidup, Perjuangan, dan Kisah Cinta Sang Jenderal
Penulis: Krishna Bayu Aji & Sri Wintala Achmad
Penerbit: Araska Publisher


Tidak dapat dipungkiri, banyak generasi muda telah mengalpakan sejarah kemerdekaan Indonesia yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan. Para kusuma bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi masa depan seluruh rakyat tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Para kusuma bangsa yang selaiknya dicatat dengan tinta emas di lembar-lembar pustaka. Warisan paling berharga untuk menjadi kajian bagi seluruh generasi muda baik di masa sekarang maupun mendatang. Kajian yang bakal memberikan spirit perjuangan di dalam memaknai kemerdekaan melalui karya dan berbagai aktivitas positif lainnya.

Jenderal Soedirman merupakan salah seorang pahlawan nasional yang turut serta mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaannya. Pahlawan yang tidak mengenal lelah dalam melakukan perjuangan. Hal ini bukan isapan jempol. Terbukti sewaktu dalam keadaan sakit keras (tuberculose), Soedirman masih sanggup memimpin pasukannya di dalam melakukan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda melalui perang gerilya (hit and run). Salah satu strategi perang yang sangat efektif dan cerdas pada masanya.

Sebagaimana para pahlawan lain, semisal: Pangeran Dipanegara, Pangeran Samber Nyawa (Raden Mas Said), Sultan Agung, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, RA. Kartini, Sukarno, Mohammad Hatta dll, riwayat hidup dan perjuangan Soedirman sangat layak disampaikan ke ruang publik yang lebih luas. Hingga spirit perjuangannya dapat memberikan inspirasi positif. Tidak hanya bagi generasi sekarang, melainkan pula bagi anak-cucu kelak. Sang perwaris perjuangannya.


Dengan demikian, Kehadiran buku SANG JENDERAL: Riwayat Hidup, Perjuangan, dan Cinta Jenderal Soedirman bukan merupakan kerja sia-sia. Mengingat penulisan buku yang menggunakan bahasa ringan namun bernas ini akan memerkaya khasanah sejarah (terutama, sejarah perjuangan) di Indonesia. Buku ini pula diharapkan mampu memberikan sumbang sih positif bagi seluruh masyarakat pembaca. Semoga!

SEJARAH RAJA-RAJA JAWA DARI KALINGGA HINGGA MATARAM ISLAM

Penulis: Sri Wintala Achmad
Judul: SEJARAH RAJA-RAJA JAWA DARI KALINGGA HINGGA MATARAM ISLAM
Penerbit: Araska


Berpijak pada Prasasti Sojomerto, raja Jawa tertua adalah Santanu yang bermukin di pesisir utara pada abad ke-7. Prasasti tersebut pula menyebutkan, bahwa di Batang telah berdiri kerajaan yang dikuasai Dapunta Sailendra. Seorang raja yang melahirkan raja-raja Medang periode Jawa Tengah dari Dinasti Sailendra. Tidak ketinggalan Carita Parahyangan yang mengisahkan raja Jawa bernama Sanjaya. Dari putra Sannaha (cucu Kartikeyasingha dan Ratu Jay Shima dari Kalingga) tersebut, kelak raja-raja Medang periode Jawa Tengah dari Dinasti Sanjaya dilahirkan. Di samping dua tokoh tersebut, terdapat tokoh lain yang menentukan pemerintahan Medang pasca meletusnya Gunung Merapi (928). Tokoh tersebut adalah Mpu Sindok yang melahirkan raja-raja Medang periode Jawa Timur dari Dinasti Isana.

Pasca runtuhnya Medang yang ditandai dengan peristiwa mahapralaya semasa pemerintahan Darmawangsa Teguh (1016), kerajaan-kerajaan dengan raja-raja baru di Jawa muncul dan tenggelam secara berantai. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: Kahuripan (pendiri: Airlangga), Kalingga (pendiri: Mapanji Garasakan), Kadiri (pendiri: Sri Samarawijaya), Singhasari (pendiri: Ken Arok), Majapahit (pendiri: Dyah Wijaya), Kesultanan Demak (pendiri: Raden Patah), Kesultanan Pajang (Pendiri Mas Karebet), dan Mataram Islam (pendiri: Panembahan Senapati).

Menyimak sejarah raja-raja Jawa amat menarik. Karena selain dapat memerluas pengetahuan tentang sejarah, Anda akan dapat menangkap nilai-nilai edukatif dari balik kebijakan para raja semasa menjabat sebagai pemimpin negeri. Dari sana, Anda pula dapat menangkap bahwa unsur kebijakan (politik) para raja yang berdampak perang serta gejolak alam (bencana alam, wabah penyakit, dsb) sangat menentukan terbentuknya sejarah. Dengan membaca buku ini, Anda akan menyingkap misteri sejarah raja-raja Jawa. Terkadang ironis dan tragis